Setelah S (19) atau juga dikenal sebagai Ate, melakukan pembunuhan pemilik warung di Kecamatan Mekarjaya, sekolah tempatnya belajar akhirnya memutuskan untuk memberhentikannya. Keputusan ini diambil karena Ate telah melanggar aturan sekolah dengan terlibat dalam kasus kriminal.

Pelaku adalah seorang siswa kelas 12 yang sedang menempuh semester 2 di salah satu Sekolah Madrasah Aliyah di Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Asep menegaskan pentingnya menerapkan aturan sekolah dengan tegas. Jika ada siswa yang terlibat dalam pelanggaran berat, mereka akan segera diberhentikan dari daftar siswa di sekolah. Hal ini dilakukan untuk menjaga tegaknya hukum dan memastikan keamanan siswa-siswi yang lain.

“Kami sudah mengeluarkan siswa tersebut, Pak. Setelah mengetahui kejadian yang melibatkan salah satu dari siswa kami, dia dikeluarkan karena melanggar aturan sekolah. Seperti yang Anda tahu, kami memiliki sistem kredit poin untuk pelanggaran berat, sedang, dan ringan serta bentuk peringatan dan sanksi lainnya,” terang Asep.

Meskipun Asep telah memutuskan untuk memberhentikan pelaku, ia belum memberitahu keluarga pelaku tentang keputusan tersebut karena ada beberapa alasan. Mereka sedang dalam proses klarifikasi dan ingin memastikan kebenaran beberapa hal di madrasah sebelum mengunjungi keluarga pelaku.

Menurut penuturan seseorang yang bersekolah di sana, pelaku kerap tidak masuk sekolah dan bolos. Namun, dia tidak pernah terlibat dalam hal-hal negatif seperti tawuran. Pihak sekolah juga mengaku kaget saat mendengar kabar penangkapan pelaku atas kasus pembunuhan tersebut.

“Dia telah absen dari sekolah, dan kami khawatir ia mungkin sudah putus sekolah. Sejak September 2023, dia jarang aktif di sekolah tanpa alasan yang jelas. Jadi kami menyimpulkan bahwa dia sudah tidak bersekolah lagi,” jelasnya.

Menurut Asep, pelaku sebenarnya bukan murid asli dari sekolah tersebut. Dia adalah siswa pindahan dari sekolah lain yang baru masuk ke kelas 11 pada semester 2.

“Dia adalah siswa pindahan yang sudah masuk ke kelas 11 di semester 2 dan sekarang kelas 12 di semester 2. Saya belum pernah mendengar dia terlibat tawuran, meskipun kadang-kadang ia sering bolos dan belajar di luar jam pelajaran. Namun, dia belum pernah terlibat dalam tawuran atau hal berat lainnya,” jelasnya.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *