Sebuah pertanyaan tentang bantuan sumbangan untuk pembangunan mushola di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Pandeglang telah menjadi isu yang diperbincangkan. Wali murid telah menyerahkan sumbangan kepada Komite Sekolah, tetapi hingga saat ini tidak ada realisasi. Ketua Laskar Garda Banten pun turut angkat bicara mengenai hal ini.
Menurut Nana Suryana, SE, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Laskar Garda Banten (LGB), rapat Akbar wali murid di MAN 4 Pandeglang perlu diadakan.
Menurut Nana Suryana, SE, ada banyak informasi yang beredar tentang sumbangan uang dari para orang tua murid MAN 4 Pandeglang. Namun sayangnya, komite dan pihak sekolah belum menggunakan dana tersebut untuk membangun sesuatu. Kami menekankan pentingnya agar komite dan Kepala Madrasah mengadakan rapat dengan semua orang tua murid untuk membahas hal ini.
Sebagai Penggiat Sosial dan Pendidikan di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, saya ingin melaporkan tentang kondisi MAN 4 Pandeglang. Berlokasi di Jalan Raya Sukajadi Barat Blok Situ Sadang Desa Sukajadi Kecamatan Cibaliung, sekolah ini memiliki 269 orang siswa laki-laki dan 457 orang siswa perempuan. Dengan luas tanah mencapai 8.693 meter persegi, sekolah ini telah mendapat akreditasi grade A dengan nilai 95 (akreditasi tahun 2018) dari BAN-S/M (Badan Akreditasi Nasional) Sekolah/ Madrasah dengan SK Pendirian Nomor 558 Tahun 2003. Namun, sayangnya fasilitas bangunan Mushola belum tersedia.
Dengan partisipasi dari semua orang tua siswa yang berjumlah 726 orang, dana sebesar Rp 363 juta dapat terkumpul jika setiap orang tua menyumbang Rp.500.000,- masing-masing. Jumlah ini sudah cukup untuk membangun sebuah mushola di lingkungan pendidikan tersebut.
Kami meminta agar Kepala Kemenag Pandeglang, melalui Kasi Penma Kementerian Agama Pandeglang, segera turun tangan untuk menyelesaikan polemik yang sedang terjadi. Selain itu, kami juga berharap Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia dapat melakukan audit khusus terhadap MAN 4 Pandeglang mengenai pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Semua ini untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana tersebut.
Saat diminta tanggapannya oleh awak media, Drs.H. Dedi Kurnaedi dari Komite MAN 4 Pandeglang tidak memberikan jawaban dan justru memblokir nomor WhatsApp wartawan media ini.